Amalan Mantra ilmu panglimunan tingkat tinggi Agar Bisa Menghilang Terbukti Nyata Secara praktis tanpa puasa - Dibuat untuk ditempuh. Dibuat untuk dicoba serta sukses. Berikut prinsip siswa perguruan olah batin. Bagaimanapun diciptakannya banyak ajian oleh beberapa leluhur kita dahulu bukan sekedar menjadi daftar pengetahuan kesaktian saja. Akan tetapi, beberapa ajian itu dibuat supaya dijalani/ditempuh serta memberi manfaat.
Dalam satu kurun waktu, ialah satu suratan takdir jika seorang mesti alami satu peristiwa yang tidak diharapkannya. Contohnya, apakah yang dihadapi oleh nenek atau kakek kita dahulu, atau simbahnya kakek atau nenek kita dahulu. Jika diminta pilih, mungkin mereka akan pilih hidup di zaman saat ini yang serba enak serta gampang. Akan tetapi, sebab takdir pada akhirnya mereka mesti dilahirkan pada zaman peperangan, zaman sengsara, zaman di mana seleksi alam laku: yang kuat akan menang serta yang lemah akan kalah.
Dalam khasanah daftar pengetahuan kesaktian Jawa, kita kenal Aji Panglimuman. Pemilik ajian ini benar-bila dapat menghilang dari pandangan mata hingga tidak dapat dideteksi keberadaannya. Beberapa pendekar yang mempunyai aji panglimunan diyakinkan mereka yang pengetahuan kesaktiannya telah tiba tataran tinggi. Olah perasaan/batinnya telah betul-betul dapat dibuktikan. Karena ajian ini sebetulnya untuk njangkepi/lengkapi semua ajian yang telah ada.
Ajian panglimunan ialah type ajian yang tidak dipakai untuk menyerang, akan tetapi untuk menghindar dari serangan fisik serta metafisik. Jadi karakter Aji panglimunan ini ialah untuk bertahan serta menjauh tiada didapati oleh pihak lawan. Walau demikian, Aji Panglimunan dapat juga dipakai untuk masuk wilayah-wilayah musuh untuk mengambil info penyerangan. Jadi ajian ini pas untuk beberapa telik sandi akan tetapi tidak bisa dipakai untuk mengambil. Karena, jika dipakai untuk mengambil untuk kebutuhan pribadi, jadi si pemiliknya akan memperoleh celaka.
Untuk memperoleh ajian langka ini, beberapa murid paguron mesti melakukan laris sebgai tersebut: Puasa ngebleng 7 hari 7 malam, diawali di hari Selasa Kliwon. Mantra ajian ini seperti berikut:
“Sir ora katon, sirep karena karena sangat nabi Muhammad la illaha illallahu yahu anta anta hem, iyo iyo hum nasrum hu allah”
Sesudah selesai melakukan laris, pagi harinya waktu matahari keluar beberapa murid ini merapalkan mantra aji panglimunan serta menunjukkan apa mereka bisa menghilang lewat cara lihat bayangannya sendiri. Pertanda ajian ini telah kerja dengan baik ialah jika tubuhnya tidak ada bayangannya kembali. Ini berarti mata manusia biasa tidak dapat lihat dianya kembali.
Akan tetapi, jika belumlah sukses menghilangkan badan, itu bermakna ia belum juga kuasai aji panglimunan serta mesti kembali melakukan laris puasa ngebleng dari pertama.
Jika telah sukses kuasai ajian hebat ini termasuk ajian lin, oleh beberapa leluhur kita dianjurkan untuk memakainya dengan arif yang dibarengi dengan sikap rendah hati serta dapat kuasai emosi sebaik-baiknya. Bhirawa Anoraga: Perkasa tetapi rendah hati. Karena sebaik-baik manusia ialah manusia yang berbudi mulia dengan memeri manfaat pada sama-sama, mengayomi/membuat perlindungan mereka yang lemah serta tidak menyebar permusuhan. Kebaikan juga bakal menaklukkan kejahatan. “Suradira jayadiningrat, lebur dening pangastuti.”
