TERLENGKAP!! bacaan dan tata cara yang benar meruqyah diri sendiri dan orang lain - Saudariku yang dirahmati Allah, sekarang ini, seringkali kita dengar therapy penyembuhan ruqyah akan tetapi pemahaman yang terbersit dipikiran kita ialah therapy untuk mengusir masalah jin. Perihal ini ialah opini salah serta salah kaprah dikalangan penduduk sekarang ini. Walau sebenarnya, ruqyah yang sesuai dengan syar’i ialah sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang disyari’atkan untuk dikerjakan buat tiap-tiap muslim pertama-tama waktu dianya terasa sakit, baik sakit fisik ataupun sebab masalah jin.
Apakah itu Ruqyah ?
Ruqyah (dengan huruf ra’ di dhammah) ialah yakni bacaan untuk penyembuhan syar’i (berdasar pada kisah yang shahih atau sesuai dengan ketetapan ketentuan yang sudah disetujui oleh beberapa ulama) membuat perlindungan diri serta untuk menyembuhkan orang sakit. Bacaan ruqyah berbentuk ayat ayat al-Qur’an serta doa doa yang sudah di ajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tidak disangsikan lagi, jika pengobatan dengan Al-Qur’an serta dengan apakah yang di ajarkan oleh Nabishallallahu ‘alaihi wasallam berbentuk ruqyah adalah pengobatan yang berguna sekaligus juga penawar yang prima buat penyakit hati serta fisik serta buat penyakit dunia serta akhirat. Bagaimana mungkin penyakit itu dapat menantang firman-firman Rabb bumi serta langit yang bila firman-firman itu turun ke gunung makai ia akan memporakporandakan gunung gunung. Oleh karenanya tidak ada satu penyakit hati ataupun penyakit fisik tetapi ada penyembuhnya.
Pada saat jahiliyah, sudah diketahui penyembuhan ruqyah. Akan tetapi ruqyah saat itu banyak terkandung kesyirikan. Contohnya menumpukan diri pada suatu tidak hanya Allah, yakin pada jin, yakini kesembuhan dari benda benda spesifik, serta yang lain. Sesudah Islam hadir, jadi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang ruqyah terkecuali yang tidak memiliki kandungan kesyirikan,
‘Auf bin Malik radhiallahu ‘anhu berkata, “Dahulu kami meruqyah di waktu jahiliyyah. Lantas kami menanyakan, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu mengenai hal tersebut?’
Beliau menjawab, ‘Tunjukkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Ruqyah-ruqyah itu tidak kenapa saat tidak memiliki kandungan syirik’.” (HR. Muslim no. 2200)
Al-Qurthubi rahimahullahu berkata, “Hadits tunjukkan jika hukum asal semua ruqyah ialah dilarang, seperti yang terlihat dari ucapannya: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari semua ruqyah.’ Larangan pada semua ruqyah itu laku dengan mutlak. Sebab di waktu jahiliyyah mereka meruqyah dengan ruqyah-ruqyah yang syirik serta tidak dapat dimengerti maknanya. Mereka yakini jika ruqyah-ruqyah itu punya pengaruh dengan sendirinya. Saat mereka masuk Islam serta hilang dari diri mereka yang demikian itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang mereka dari ruqyah pada umumnya supaya lebih mantap larangannya serta lebih tutup jalan (ke arah syirik). Setelah itu saat mereka menanyakan serta menyampaikan kabar pada beliau jika mereka mendapatkan faedah dengan ruqyah-ruqyah itu, beliau memberikan kemudahan sebagiannya buat mereka. Beliau bersabda, ‘Perlihatkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Tidak kenapa memakai ruqyah-ruqyah saat tidak memiliki kandungan syirik’.
Menahan Lebih Baik dari Menyembuhkan
Saudariku, sebenarnya syari’at Islam sudah prima hingga tidak ada perihal tetapi telah ada keterangannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Karenanya, Allah sudah menyampaikan kabar apakah apa yang baik buat seseorang hamba serta apakah apa yang harus dibiarkan dengan semua hikmah yang kita kenali ataupun yang tidak kita kenali.
Di antara apakah yang di ajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yakni berdzikir mengingat Allah dalam tiap-tiap kondisi, dzikir pagi serta petang hari, saat akan tidur, saat masuk serta keluar rumah, waktu menggunakan pakaian, serta yang lain sampai tidur lagi. Bila kita tetap mengawasi dzikir dzikir ini pada saatnya, pasti ia akan memperoleh kebaikan dunia serta akhirat, menahan semua keburukan, menghadirkan beberapa faedah serta menampik datangnya bahaya.
Doa serta dzikir yang dikerjakan semestinya ialah doa serta dzikir yang ada tuntunannya dari Rasulullah. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Dzikir yang terbaik serta sangat berguna ialah doa serta dzikir yang dipercaya dengan hati, disampaikan dengan lisan, dikerjakan dengan berkelanjutan dari doa serta dzikir yang dicontohkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan orang yang mengerjakannya mengerti arti serta tujuan yang terdapat didalamnya.”
Seseorang muslim semestinya mengawasi diri semaksimal mungkin dengan beberapa hal yang sudah disyari’atkan Allah Ta’ala yakni mengawasi AllahTa’ala dengan betul-betul mengikhlaskan diri dalam mentauhidkan-Nya, selalu bertaqwa, selalu berdasar teguh pada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjauhi bid’ah serta menyelisihi pada pengikut udara nafsu.