Benarkah Membaca Doa Yang Singkat Dan Sangat Terperinci Tidak Terkabul? Begini Penjelasan Dari Ulama - Sebaiknya memohon doa itu dengan kalimat yang singkat akan tetapi prasyarat arti. Karena memberi perincian detil dalam doa termasuk juga terlalu berlebih dalam berdoa.
Ada banyak bentuk terlalu berlebih dalam doa yang dijelaskan oleh beberapa ulama salah satunya seperti berikut.
Pertama: Terinci dalam doa.
Contoh terperincinya: Ya Allah, berikanlah kepadaku tv berwarna dengan merk ini atau ini.
Coba lihat hadits tersebut.
Doa yang terunggul merupakan doa yang jawami’ul kalim, yang singkat akan tetapi prasyarat arti seperti doa-doa yang dicontohkan dalam Al-Qur’an serta yang dicontohkan oleh Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Coba kita lihat doa sapu jagad,
Coba lagi kita lihat doa dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang biasa dibaca ba’da Shubuh,
Dua doa diatas singkat kan? Akan tetapi lihat maknanya bagaimana? Begitu ampuh serta mengagumkan, telah meliputi semua jenis kebaikan di dalamnya.
Ke-2: Bila yang disuruh dalam doa merupakan suatu yang diharamkan atau penghubung menuju yang haram.
Mengapa sampai penghubung menuju yang haram diharamkan? Hal seperti ini mengingat aturan fikih yang dijelaskan oleh beberapa ulama, al-wasail lahaa ahkamul maqoshid, berarti hukum penghubung sama juga dengan hukum arah.
Contoh, bolehkah memohon dalam doa supaya dikasih tv? Jika arah melihat tv nanti untuk lihat beberapa hal maksiat, seperti melihat konser musik, pamer aurat, isu beberapa artis, karena itu membelinya menjadi haram. Berdoanya untuk hal itu termasuk juga terlalu berlebih dalam doa.
Kesimpulannya, berdoalah dengan doa yang sifatnya umum akan tetapi prasyarat arti, itu lebih baik.
Itu keterangan tentang Doa Yang Singkat Atau Begitu Terinci, mudah-mudahan berguna.