Cerita Asal Usul Kesaktian Khodam Macan Putih Prabu Siliwangi maupun Pangeran pemanah rasa jadi pewaris trah kerajaan Gajah ditanah Pasundan, pada saat muda Prabu Siliwangi jadi sosok yang suka sekali memerankan tirakat dan berkelana dari satu daerah ke daerah yang lalin, Awal berjumpanya Prabu Seliwangi dengan mahluk gaib Macan Putih (Harimau) adalah tidak saat beliau mencari air untuk di minum, hingga tibalah Prabu Siliwangi di Curug Sawer daerah Majalengka, dengan kehadiran Prabu Siliwangi di Curug Sawer itu nyatanya peroleh sambutan yang kurang baik dari sekumpulan Macan Putih (Harimau) gaib penguasa lokasi itu.
Di antara himpunan Harimau Putih yang menjegat Prabu Siliwangi, tampak seekor Macan Putih yang terbesar badannya, Macan Putih tersebut yang jadi pemimpin sekumpulan Macan Putih gaib itu, pada Prabu Siliwangi serta Raja Macan Putih juga berlangsung pertempuran, hingga nyaris satu hari lamanya, Prabu Siliwangi mempunyai bekal pengetahuan kanuragan yang dimiliki kompetisi itu juga lalu dimenangkan oleh Prabu Siliwangi.
Sejak waktu itu, Raja Macan Putih dan semua punggawa kerajaan Macan Putih menyatakan dianya jadi abdi (hamba) setia sang Prabu Siliwangi, daerah yang di diami Macan Putih itu sebagai sisi dari daerah kekuasaan kerajaan Gajah, bergabungnya satu kerajaan Macan Putih, selanjutnya kerajaan Gajah bertukar nama jadi (Pakuan Pajajaran) yang bermakna menyatunya " kesejajaran " kerajaan Gajah dengan Macan Putih.
Bahkan juga ketika kerajaan Gajah peroleh serangan oleh kerajaan Mongol, Abdi Prabu Siliwangi datang dari kelompok Macan Putih gaib, saring bahu-membahu untuk menolong kerajaan Gajah mengusir beberapa pasukan Mongol dari lokasi kerajaan Gajah, start dari waktu itu, Raja Macan Putih gaib diangkat jadi Prabu Siliwangi jadi panglima perang datang dari di mensi kerajaan gaib.
Ketika Prabu Siliwangi akan moksa yang melenyapkan raga dari duniawi, dari pertolongan panglima perangnya dan punggawa Macan Putih yang memiliki pengetahuan kadigdayaan tingkat tinggi, satu kerajaan Pajajaran yang awalannya ada dimensi fisik tanah Sunda, sekarang ini beralih ke dimensi alam gaib.
Prabu Siliwangi ketika malam purnama sebelumnya mengubahkan kerajaan Pajajaran ke dimensi alam gaib, Prabu Siliwangi jalan ke perbatasan dengan panglima Macan Putih dan sebagian punggawanya yang memiliki kesaktian tingkat tinggi, terlebih dulu mengarahkan kemampuan batinnya, panglima Macan Putih yang memberi anjuran pada Prabu Siliwangi agar menanam pohon jeruk diperbatasan itu, maksudnya adalah untuk menyamarkan sisa kerajaan Pajajaran, kalau di tempat itu dulunya adalah kerajaan miliki Prabu Siliwangi.
Punggawa Macan Putih serta Prabu Siliwangi waktu malam purnama ke-2 kembali menuju kearah perbatasan, saat itu Punggawa Macan Putih serta Prabu Siliwangi mengerahkan kekuatan untuk mengubahkan kerajaan Pajajaran dari dimensi fisik ke dunia dimensi alam gaib, setelah mengubahkan kerajaan itu, sang Prabu Siliwangi menghadap ke rimba Sancang.
Sampai dihutan itu, Prabu Siliwangi sudah dinanti oleh beberapa ribu prajurit Macan Putih, saat itu juga Prabu Siliwangi moksa dan pergi untuk meninggalkan dimensi fisik untuk dengan beberapa pasukan dan pengikut setianya dari bangsa Macan Putih.
Saat malam purnama ditempat-tempat yang pernah disenggahi oleh petilasan Prabu Siliwangi, diberitakan seringkali tampak sosok Macan Putih (Harimau) ada pula yang hanya merasakan nada auman, untuk mengingat banyak tempat yang pernah jadikan sang Prabu Siliwangi untuk bersemedi, dan jumlah punggawa Macan Putih Prabu Siliwangi yang mempunyai jumlah beberapa ribu, tidakkah tidak meungkin apabila mustika peninggalan sang Prabu Siliwangi ada dari satu mustika maupun pusakanya.
Walau juga sekian, tidak asal-asalan orang yang dapat peroleh mustika itu, kadang waktu butuh dijalani sistem spesifik agar orang yang memiliki mustika/pusaka peninggalan sang Prabu Siliwangi agar dapat peroleh faedahnya dengan segera, oleh karenanya, Ki Sabrang Alam yang senantiasa mengajari beberapa pemakainya yang telah peroleh pusaka Prabu Siliwangi darinya, untuk ketahui bagaimana langkahnya untuk menyesuaikan daya, dengan memerankan sistem itu, orang yang memiliki mustika Prabu Siliwangi agar lebih mudah terhubung daya metafisik Pusaka kepunyaannya.
Sekian artikel dari Narasi Gaib - Asal Saran Khodam Macan Putih saya tutup hingga di sini, dan silakan di ikuti pada Narasi Gaib kami yang lain serta pastinya tidak kalah menarik untuk di ikuti